Tragedi Kematian ‘Utsman bin ‘Affan: Telaah Kritis Thaha Husein atas Peristiwa Al-Fitnah Al-Kubra
Penulis: Dr. Syamsul Arifin, S.Ag., M.Ag.
Penyunting: Supriyadi
Cetakan 1: 2023
Halaman: viii + 420
Ukuran: 14 x 20 cm
Ketika Utsman dan istrinya Naila sedang sendirian di kamar mereka sekitar waktu shalat zuhur, membaca Al-Qurian, beberapa pemberontak memanjat rumah-rumah di sekitarnya dan melompat ke rumah Utsman. Menurut tradisi keluarga Amr bin Hazm, setelah itu, Muhammad bin Abi Bakr memegang jenggot Utsman dan mengguncang-guncangnya. Utsman memohon kepadanya untuk melepaskannya, menekankan bahwa ayahnya, Abu Bakar, tidak akan pernah melakukan hal seperti itu. Muhammad menjawab bahwa Abu Bakar pasti akan mengutuk Utsman jika dia melihat perbuatan yang telah dilakukan Utsman. Kemudian, ketika Uthman mencari perlindungan Allah dari Muhammad, Muhammad menusuk kepala Uthman dengan pedang.
Kinana ibn Bishr al-Tujibi kemudian bergabung dengan menusuk bagian bawah telinga Utsman dari belakang dengan panah dan sabetan pedang. Menurut sebuah riwayat lain, Kinana memukulnya dengan sebuah tongkat logam dan dia jatuh ke tanah. Sudan ibn Humran kemudian membunuhnya. Dalam kedua kisah tersebut, Amr ibn Hamiq kemudian menduduki dadanya dan menusuk tubuhnya beberapa kali. Rumahnya kemudian dijarah.38 Jenazah Uthman dikuburkan pada malam hari di pemakaman Yahudi bernama Hashsh Kawkab karena para pemberontak (atau Ansar menurut Wellhausen) tidak mengijinkan Uthman dimakamkan di pemakaman Muslim.