0899-3177-090 relasibuku@gmail.com

Ibn Sina: Saintis Muslim Paripurna
Penulis: Rohmatul Izad
Penyunting: Supriyadi
Cetakan 1: 2024
Halaman: vi + 212
Ukuran: 14 x 20 cm

“Ibn Sina memiliki pengaruh yang sangat luas. Dia memiliki pengaruh yang penting terhadap Skolatisisme Kristen. Dante bahkan menempatkannya di antara Hippokrates dan Galen, sementara Scaliger berpendapat bahwa dia sejajar dengan Galen di bidang kedokteran, serta banyak keunggulannya dalam bidang filsafat.”
——T.J. de Boer; penulis buku History of Philosophy in Islam

###

Seseorang yang tengah mempelajari filsafat timur, khususnya dunia Islam di abad pertengahan, nama Ibn Sina tidak bisa dielakkan. Pada masanya, dan bahkan hingga hari ini, namanya begitu harum disebut sebagai seorang cendekiawan yang pilih tanding. Kecerdasannya begitu cemerlang bahkan sejak usianya masih belia.
Tidak hanya demikian, bahkan dalam bidang kedokteran, karya-karyanya masih menjadi acuan dunia medis hingga beberapa abad setelah eranya. Di Barat, Al-Qanun fi Al-Thibb sangat disanjung, begitu juga dengan Al-Syifa’. Di belahan Timur, bahkan dia dianggap sebagai pangeran filsafat. Hal ini cukup menegaskan bahwa tokoh satu ini merupakan dokter-filsuf muslim paling berpengaruh.
Meski demikian, tidak semua orang sepakat perihal penokohan Ibn Sina. Orang-orang yang memusuhinya tidaklah sedikit. Sejak awal, para penyair mengutuk Ibn Sina, para teolog tidak sependapat dengannya dan berusaha menolaknya. Khalifah Al-Mustanjid, khalifah ke-32 dari Dinasti Abbasiyah, bahkan menitahkan untuk membakar tulisan-tulisan Ibn Sina.