0899-3177-090 relasibuku@gmail.com

Pemikir yang satu ini lebih dikenal dalam menginisiasi filsafat etika. Meskipun juga menguasai disiplin teologi dan kedokteran, dia populer sebagai inisiator filsafat etika Islam. Bisa jadi hal itu karena karyanya yang terkenal bertajuk Tahdzib Al-Akhlaq wa Tathhir Al-A’raq berbicara perihal etika yang menyarikan dan menyempurnakan karya Aristoteles, Ta Ethika (Etika Nikomakea). Dialah Ibn Miskawaih, seorang pemikir Muslim kenamaan dari Persia.
Ibn Miskawaih memberikan kontribusi besar dalam menjembatani antara pikiran-pikiran filsafat Yunani dengan nilai-nilai yang diajarkan Islam melalui dua sumber utama; Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Etika yang dalam terminologi lain disebut kebaikan, menurut Ibn Miskawaih, menjadi sesuatu yang mengantarkan manusia menuju kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat. Dengan demikian, rumusan Ibn Miskawaih mengenai etika tidak berkutat pada ranah duniawi, tetapi juga ukhrawi.
Tidak banyak referensi berbahasa Indonesia yang mengkaji secara komprehensif dan kompleks tentang Ibn Miskawaih. Dengan demikian, buku ini menjadi salah satu pintasan untuk menelusuri perjalanan hidup dan rekam pikiran Bapak Filsafat Etika Islam ini.