Mistisisme Al-Ghazali (Raudlah Al-Thalibin wa ‘Umdah Al-Salikin – Minhaj Al-‘Arifin)
Penulis: Imam Al-Ghazali
Penerjemah: Adib Muhammad
Penyunting: Supriyadi
Cetakan 1: 2024
Halaman: x + 300
Ukuran: 14 x 20 cm
Membaca Imam Al-Ghazali adalah membaca ajaran agama Islam itu sendiri. Karya-karyanya seolah menerjemahkan ajaran luhur ini untuk disajikan kepada umatnya. Di antara yang disajikannya adalah gagasannya dalam bidang tasawuf atau mistisisme. Sang argumentator Islam menyajikan disiplin tersebut sebagai sebuah hal yang selayaknya dipelajari dan dikaji. Lebih dari itu, ia hendaklah diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk terciptanya keindahan dalam beragama.Meskipun gagasan-gagasannya telah muncul sejak hampir sepuluh abad yang lalu, nyatanya masih banyak yang relevan dengan kehidupan dunia hari ini meskipun dengan beberapa adaptasi. Hal itu menandakan bahwa gagasannya memang tak lekang oleh waktu dan tetap bernas.
***
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Al-Thusi Al-Syafi’i, atau yang populer dengan nama Imam Al-Ghazali, lahir di Desa Ghazalah di kawasan Thus—sebuah kota yang berada di Khurasan, Persia—pada tahun 1058 M /450 H dari orang tua yang bekerja sebagai pemintal wol.Sosok brilian yang pengaruhnya begitu besar hingga era kini tersebut wafat pada 505 H / 1111 M di Thus. Selama hidupnya, Sang Hujjah Al-Islam ini telah menulis banyak kitab yang telah dibaca oleh banyak orang.Buah karya Imam Al-Ghazali tersebar dalam beragam disiplin keilmuan seperti fikih, kalam, tasawuf, filsafat, dan akhlak. Di antara karyanya yang masyhur adalah Minhaj Al-‘Abidin, Al-Hikmah fi Makhluqat Allah, Qawa’id Al-‘Aqaid, Tahafut Al-Falasifah, Jawahir Al-Qur’an, Minhaj Al-‘Arifih, Misykah Al-Anwar, Raudlah Al-Thalibin, Mizan Al-‘Amal, Al-Munqidz min Al-Dlalal, Ihya’ ‘Ulum Al-Din, dan lainnya.