0899-3177-090 relasibuku@gmail.com

Islam: Pengetahuan dan Kebahagiaan
Penulis: Rohmatul Izad, Imam Nawawi, Supriyadi
Penyunting: Supriyadi
Cetakan 1: 2024
Halaman: viii + 246
Ukuran: 14 x 20 cm

“Mabuk karena Allah terjadi ketika seseorang menyaksikan sifat-sifat Allah, merasakan nikmat yang diberikan-Nya, dan menikmatinya. Sementara itu, kesadaran karena Allah terjadi ketika seseorang melepaskan diri dari hawa nafsu, kenikmatan, dan keadaannya.”
~ Imam Al-Ghazali ~

###

Jika pencapaian umat manusia sudah terlampau maju sehingga mereka merasa sudah bisa memiliki dan menguasai semua hal, apakah lantas Tuhan akan dipensiunkan? Jika memang demikian adanya, agama tidak akan lagi mempunyai pemeluk. Agama akan kehilangan daya tariknya. Boleh dikata bahwa agama justru akan dianggap sebagai penghalang bagi kemajuan yang bisa dicapai ras Adam tersebut.
Sudut pandang manusia tentang ketuhanan memang beragam. Akan tetapi, agama telah menggariskannya dengan konsep-konsep yang mapan. Islam sebagai sebuah agama yang memperhatikan berbagai persoalan umat manusia sejatinya mengandung pengetahuan sebagai bekal untuk kebahagiaan. Sebagaimana yang diketahui, kemajuan pengetahuan manusia itu tidak menjamin kebahagiaan. Akan tetapi, Islam, selain memotivasi umat manusia untuk kemajuan, juga menawarkan kebahagiaan bagi kerontangnya hati manusia.
Oleh karena itu, Tuhan tidak akan dipensiunkan meskipun pencapaian umat manusia akan melonjak secara signifikan sekalipun. Eksistensi agama, seiring dengan kebutuhan umat manusia terhadap rasa bahagia, akan tetap berlangsung bahkan hingga berabad-abad mendatang.