Senja di Kota Tua: Antologi Puisi
Penulis: Anisa Melati Nur Cahyani
Penyunting: Latief Noor Rochmans
Cetakan 1: 2025
Halaman: xii + 66
Ukuran: 14 x 20 cm
Di pelipir tebing yang terkikis hujan,
Sri Gethuk nyanyikan sajak di rahim lembah
Gemerciknya lembut bagai dawai kenangan,
Membasuh reranting waktu yang nyaris mati
Menjadi irama yang hidup kembali.
***
Sebagai kota sastra, harus diakui Yogyakarta memiliki pesona dan menjadi inspirasi yang luar biasa. Maka tak berlebihan jika banyak penyair menulis puisi tentang Yogya. Anisa Melati Nur Cahyani, salah satunya. Dalam antologi ini, mayoritas karya Anisa berkisar Yogyakarta sekitarnya dan isinya. Melalui buku ini, Anisa mencoba melihat Yogyakarta dengan cara yang sederhana dan menggubahnya dalam bait-bait puisi yang memikat orang.
Pencarian dan pengamatan Anisa tak hanya seputar keraton dan Malioboro. Ia juga mengembara hingga luar Kota Yogya seperti Gunungkidul, yang disadari memiliki objek bermakna yang bisa jadi tema karya.
Eksplorasi lintas daerah ini menjadi bukti empiris betapa sang penulis memiliki semangat untuk mencari materi. Demi mendapat bahan, ia tidak hanya duduk melamun, menanti ilham. Penulis rela terjun langsung ke lokasi, menyaksikan dari dekat. Menjemput ilham, menerjemahkan potretannya, dan menyajikannya dalam bait-bait puisi yang dapat Anda nikmati.