Israel: Tanah yang Dijanjikan—Konsepsi Mitologis ke Realitas Kedaulatan
Penulis: M. Subhan Zuhairi
Penyunting: Afghani Suhastama
Cetakan 1: 2025
Halaman: viii + 286
Ukuran: 14 x 20 cm
Dalam sejarah panjang umat manusia, sedikit entitas geografis yang mengandung muatan simbolik, teologis, dan politis sedemikian besar seperti Eretz Yisrael—“Tanah Israel”. Sejak kemunculannya dalam narasi-narasi kuno Yahudi, tanah ini telah menjelma bukan hanya sebagai lokasi geografis, tetapi sebagai panggung perjanjian sakral antara Tuhan dan umat-Nya. Konsep “Tanah yang Dijanjikan” tidak lahir dari kalkulasi teritorial, melainkan dari tafsir kolektif atas wahyu dan mitos, sebuah ruang imajinal yang dijanjikan oleh YHWH kepada Abraham dan keturunannya, serta direproduksi terus-menerus dalam liturgi, hukum, dan pengharapan eskatologis bangsa Yahudi.
Buku ini mengurai ketegangan antara mitologi dan sejarah, antara janji dan realisasi, antara iman dan kekuasaan. Ia mengajak pembaca menelusuri lintasan panjang bagaimana sebuah ide teologis melahirkan realitas geopolitik, dan bagaimana realitas itu terus digugat oleh sejarah, etika, dan konflik yang belum selesai. Sebab Tanah yang Dijanjikan tidak pernah sekadar diberikan—ia selalu harus ditafsirkan, diperebutkan, dan dipertanggungjawabkan.